Ada 4 langkah untuk melakukan "Saat Teduh" agar kita dapat berakar kuat di dalam Firman Allah, yang disebut 4M:
Berdoalah agar Roh Kudus melembutkan hati kita untuk dapat "menerima Firman Tuhan" yang kita baca hari ini, agar kita tidak memberontak terhadap Firman tetapi rela dikoreksi.
Membaca Firman Tuhan dengan teliti dan serius sampai menemukan kedalamannya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat membacanya.
Lakukan Firman Tuhan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan, sebelum melakukan kita perlu juga membuat rencana penerapan yang praktis dan terukur.
Ceritakanlah dan saksikan kepada keluarga, teman dan orang yang dekat dengan Anda tentang Pelajaran yang menjadi berkat buat Anda hari ini, sebab orang yang diberkati pasti akan bersaksi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari kebutuhan dan pengeluaran. Namun sering kali, tanpa disadari, kita terjebak dalam gaya hidup boros: membeli sesuatu yang tidak kita perlukan, mengikuti tren yang tidak penting, atau hidup melampaui batas kemampuan. Kebiasaan boros tidak hanya menguras keuangan, tetapi juga mengikis rasa syukur, membentuk pola hidup yang tidak disiplin, dan menjauhkan kita dari kehendak Allah dalam hal pengelolaan berkat.
Sebaliknya, menabung mencerminkan sikap hidup yang bertanggung jawab dan bijaksana. Menabung bukan berarti tidak percaya pada pemeliharaan Tuhan, melainkan bentuk ketaatan dalam mengelola apa yang telah Tuhan percayakan. Menabung juga membuka kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain di saat yang tepat. Di dalam kehidupan orang percaya seharusnya mencerminkan pengelolaan hidup yang seimbang antara iman dan perbuatan, termasuk dalam hal keuangan. Hidup sederhana bukan berarti hidup kekurangan, tetapi hidup sesuai kehendak Tuhan.
Yesus mengajarkan tentang menjadi hamba yang setia dan bijaksana dalam perumpamaan talenta. Setiap talenta yang dipercayakan harus dikelola, bukan dihamburkan. Dalam konteks ini, menabung bukan hanya soal menyisihkan uang, tetapi juga mencerminkan karakter ilahi—yaitu kesetiaan, ketekunan, dan hikmat dalam menjalani hidup. Hidup hemat bukanlah hidup pelit, melainkan hidup yang mengerti nilai dari setiap berkat Tuhan.
Ketika kita menabung, kita belajar bersabar dan percaya bahwa Tuhan memberi sesuai waktu-Nya. Ini membentuk kedewasaan rohani, menjauhkan kita dari pola hidup konsumtif, dan menjadikan kita pribadi yang bertanggung jawab. Dalam masa sukar sekalipun, orang yang terbiasa menabung akan tetap kuat karena telah membangun dasar keuangan yang sehat dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”
— Lukas 16:10
“Berhikmatlah dalam berkat yang kecil, sebab di situlah Tuhan melihat kesiapanmu untuk menerima yang lebih besar.”