Ada 4 langkah untuk melakukan "Saat Teduh" agar kita dapat berakar kuat di dalam Firman Allah, yang disebut 4M:
Berdoalah agar Roh Kudus melembutkan hati kita untuk dapat "menerima Firman Tuhan" yang kita baca hari ini, agar kita tidak memberontak terhadap Firman tetapi rela dikoreksi.
Membaca Firman Tuhan dengan teliti dan serius sampai menemukan kedalamannya, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat membacanya.
Lakukan Firman Tuhan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan, sebelum melakukan kita perlu juga membuat rencana penerapan yang praktis dan terukur.
Ceritakanlah dan saksikan kepada keluarga, teman dan orang yang dekat dengan Anda tentang Pelajaran yang menjadi berkat buat Anda hari ini, sebab orang yang diberkati pasti akan bersaksi.
"Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." Galatia 5:1
Haleluyah! Kita sebagai orang percaya yang juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI patut bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan Yesus, karea pada hari ini bangsa kita memperingati Hari Kemerdekaan. Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-72! Di samping bersyukur, perlu sekali kita mengkaji ulang melalui firman Tuhan tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Merdeka berarti secara fisik tidak ada bangsa lain yang menjajah lagi. Berbicara mengenai kemerdekaan juga tidak terlepas dari hal kelepasan, ketenangan, kedamaian, sukacita dan kesejahteraan. Semua 72 tahun bangsa Indonesia mengenyam kemerdekaan sudahkah kita benar-benar mengalami kemerdekaan yang sejati? Ini yang patut untuk kita renungkan.
Peringatan Hari Kemerdekaan RI di tahun 2017 ini terasa sangat berbeda, karena kita merayakan hari ulang tahun kemerdekaan di tengah situasi bangsa yang sedang karut marut. Ada banyak sekali ujian dan cobaan menimpa bangsa ini: mulai dari banyaknya bencana alam yang terjadi, semakin meningkatnya tingkat kriminalitas, pemerintah juga diguncang oleh berbagai penyimpangan, bahkan isu SARA yang mengarah kepada perpecahan dan ketidakharmonisan begitu marak terjadi. Sungguh sangat memprihatinkan! Firman Tuhan sudah memperingatkan: "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih." (Galatia 5:13). Kemerdekaan tidak akan berarti apa-apa jika kemerdekaan yang telah diraih dengan penuh perjuangan oleh para pahlawan bangsa tersebut tidak diisi dengan hal-hal yang baik dan positif.
Pula dalam kekristenan, karena kita telah dimerdekakan oleh Kristus melalui pengorban-Nya di kayu salib, maka kita harus memiliki kesadaran tinggi untuk tidak mau diperbudak lagi oleh dosa. Karena itu kita harus mengerjakan keselamatan yang telah dianugerahkan Tuhan itu dengan hati yang takut dan gentar (baca Filipi 2:12).
Jangan sia-siakan kemerdekaan, tapi pergunakan kemerdekaan itu untuk hidup lebih berkenan kepada Tuhan!